Minggu, 10 Oktober 2010

45 Penghulu Simalanggang Dilewakan


Limapuluh Kota, BAKINNews---Gadih parampuang pandai basolek, biaso kalua dihari potang, limo puluah tahun indak barolek, kini masonyo baolek godang (Gadis parampuang pandai bersolek, biasa keluar dihari petang, lima puluh tahun tindak berpesta, kini masanya berpesta besar) demikian disampaikan oleh panitia Djanuardi saat memberikan sambutan pada acara melewakan 45 orang penghulu di Jorong Parumpuang Kenagarian Koto Baru Simalanggang , Sabtu (19/6) bertempat di halaman Balai Adat Parumpuang.

Hadir dalam penobatan tersebut Bupati Lima Puluh Kota, Assisten I, Kapolres Payakumbuh dan ribuan masyarakat yang tumpah ruah dihalaman Balai Adat Parumpuang.

Disampaikan Djanuardi dan juga sebagai ketua Bamus Nagari Koto Baru Simalangang kegiatan malewakan gala penghulu ini dilaksanakan terakhirkalinya pada 15 agustus 1960. Saat sekarang dilewakan lagi 45 orang penghulu yang terdiri dari Datuak Ka ampek suku sebanyak 2 orang, Datuak Panghulu suku sebanyak 3 orang, Datuak Panghulu Kampuang sebanyak 5 orang, dan datuak Penghulu Andiko sejumlah 35 orang.

Proses melewakan penghulu ini dipandu oleh Hasan Basri Dt. Bandaro Hijau sebagai kaampek suku dari Jambak. Dari jumlah 45 orang penghulu tersebut , membangun kato nan baru 2 orang penghulu, Mengugung mambawa terbang 4 orang penghulu, dan hidup berkerelahaan 3 orang penghulu, mengembangkan nan talipek sebanyak 4 orang penghulu, dan selebihnya penghulu yang prosesinya tapuntiang ditanah tasirah yang belum dibawa ke balai.

Penghulu yang dilewakan tersebut berasal dari suku Sembilan 27 orang, Melayu 7 orang, Caniaogo 6 orang dan pitopang 5 orang. Dalam kesempatan ini juga dilewakan tiga ulama yang melengkapi urang jinih nan ampek menurut adat dari di jorong parumpuang yakni : Zubir bergelar engku khatib, Yusuf bergelar engku imam, dan Kausar bergelar engku luma dan H. Basyar bergelar engku Bilal telah dilewakan pada tahun 1960

Sementara itu ketua panitia H. Hasan Basri Dt. Manguang didampingi oleh wakil ketua Djanuardi, menyebutkan kegiatan ini diawali dengan mengelar berbagai acara seperti :Pengajian adat dari bulan februari 2010 yang bertujuan untuk pembekalan adat bagi penghulu yang akan dilewakan, pelatihan dan pengaktifkan kembali kesenian tradisional yang ada diparumpuang sebanyak 8 buah kesenian anak nagari.

Dan mengadakan festifal kesenian tradisional dari tanggal 13-17 juni 2010 ( festifal randai, lomba alua pasambahan dan silat tradisional minang kabau, selawat dulang, dan saluang).

Dalam sambutannya Walinagari Koto Baru Simalanggang Yosrizal, berjanji akan mengfungsikan peranan niniak mamak dengan cara apabila ada kemenakan yang berurasan ke nagari harus ada persetujuan dari niniak mamak.

Dalam kesempatan yang sama Bupati Lima Puluh Kota Drs.H. Amri Darwis, SA, MM mengingatkan kepada seluruh niniak mamak tentang tanggung jawab seorang niniak mamak yang disebutnya kayu gadang tanggo salapan, urek manjangka Korong kampuang, dahan manjambo ka nagari (delapan beban penghulu yang diibaratkan kayu besar dengan akarnya menyebar dalam kampung, dahannya menjangkau nagari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar